a
Rabu, 06 Mei 2020

Sudah Tahu Dirinya Positif Corona, Pria Asal Malang Ini Malah Melakukan Ini Dengan Orangtuanya Yang Sudah Berumur 80 Tahun

Seorang warga di Singosari, Kabupaten Malang, dinyatakan positif COVID-19. Seperti yang diungkapkan Kapolsek Singosari, AKP Farid Fatoni, pasien berinisial SR (54) ternyata sempat sungkem kepada orang tuanya meskipun sudah tahu hasil swab test dirinya.

Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat.

“Pada saat pasien sudah mengetahui hasil swab test dirinya positif COVID-19, dia justru mendatangi orang tuanya untuk sungkem kemudian pulang kembali ke rumahnya yang ditinggali anak, menantu dan cucunya,” ungkap Farid, Jumat (24/04).

Saat ini orang tua SR yang berusia 80 tahun dan tinggal bersama 4 orang lainnya di rumahnya. SR yang sebelumnya di rawat di RSSA selama 10 hari setelah merasakan sesak napas yang tidakk kunjung sembuh. Ia yang awalnya dibawa ke RS Lawang Medika lalu dirujuk ke RS Saiful Anwar Malang.

Farid juga mengatakan pada 21 Aprill 2020 SR telah melakukan swab test kemudian diperbolehkan pulang. Pada 23 April 2020, pukul 17.00 WIB SR dinyatakan positif Covid-19.



“Lalu Muspika Singosari mendatangi Puskesmas Adimulyo untuk mengkonfirmasi,” ungkapnya.

Diduga kuat, SR tertular dari suaminya yang meninggal 3 minggu lalu setelah berstatus PDP. Ketika sang suami meninggal banyak pelayat yang datang sampai kepemakaman dan menggelar tahlilan selama 7 hari.

Oleh sebab itu, Kapolsek Singosari, merekomendasikan untuk dilakukan rapid test/swab test massal di lingkungan SR. Puskesmas Adimulyo melakukan epidemiologi dan membatasi aktivitas keluarga SR selama 14 hari.

“Polsek Singosari akan langsung melakukan penggalangan tokoh masyarakat dan tokoh agama sekitar agar tidak terjadi gejolak di masyarakat. Karena dikhawatirkan akan terjadi penolakan setelah tahu jika ada keluarga SR yang meninggal karena COVID-19,” tutupnya.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

0 komentar:

Posting Komentar